Makan siang bersama : Es Tawuran |
Sudah
semestinya lingkungan manusia selalu berpindah-pindah sesuai kepentingan dan
zamannya. Kali ini saya akan mengupas (belum habis) mengenai perjalanan saya
dalam ranah Program Pengenalan Lapangan yang biasa disebut PPL.
Seperti yang kita ketahui bahwa
menjadi seorang calon guru harus menjejaki proses PPL, awalnya memang terbayang
hal-hal yang mengerikan, menakutkan, ketidaksiapan, bahkan tidurpun tak nyenyak
lantaran membayangkan begitu terjalnya perjalanan PPL ini. Namun dalam
perjalanannya setapak demi setapak, rasanya sungguh nikmat menjadi seorang
pengajar dan pendidik. Ya ibarat sedang meniti lembah curam ketika naik gunung,
namun terbayar dengan pemandangan cantik di puncak gunung.
Mendapatkan sekolah dibawah naungan
Kementrian Agama yakni MAN Cirebon 1 memang suatu keberuntungan buat saya,
terang saja lingkungan sekolah sangat islami dan penuh akhlak. Kami yang putri
diwajibkan untuk mengenakan rok setiap memasuki kampus MAN Cirebon 1. Saya
bersama ke-13 teman yang baru saling mengenal yakni : Idalaloka (Bhs. Inggris),
Asih Setiani (Bhs. Inggris), Nisa Muflihah (Bhs. Inggris), Yugi Melasih (Bhs.
Inggris), Melan Nur Afiah (Bhs. Indonesia), Abdul Majid (Bhs. Indonesia), Teguh
Gianara Sakti (Ekonomi), Andri Hasan (Ekonomi), Alifiyyah Indah Sasi (Ekonomi),
Siti Nuraeni (Matematika), Muhammad Riadusolihin (Matematika), Rhiany Erlinda
(Matematika), dan Yogi Samudin (Matematika). Dengan ketua kelompok : Teguh. Kendati
kami ber 14 baru saling mengenal, namun perihal kekompakan cukup diacungi
jempol.
Mengajar dan mendidik sejatinya
adalah masalah kesabaran dan ketulusan. Beruntung kami ditempatkan di kelas X
yang memang merupakan siswa baru dan belum terbentuk karakternya sehingga kami
diharapkan dapat membentuk karakter yang berakhlak sekaligus berdedikasi
tinggi. Adapun guru-guru MAN Cirebon 1 sangat welcome dan ramah akan keberadaan
kami. Setiap harinya, budaya bersalaman setiap kali bertemu guru terus
dilakukan. Tak ayal, bisa berkali-kali bersalaman jika kami sering bertemu
salah seorang guru dalam sehari.