Terjaga aku dalam buih hitam pekat
Menilik sebuah kebekuan yang terkurat
Untuk meraih seberkas sinar penuh sekat
Namun yang ada hanya bunga yang menyayat
Kudapati
kau yang dulu ku sanjung penuh makna
Hadir
dalam sebilah masa yang fana
Dalam
kefanaan kita bersama berkelana
Meski
hanya berupa segurat tanpa guna
Mungkin, lantaran kau begitu lengkap
Hingga seonggok hati tak kuasa mengungkap
Hanya menunggu masa menangkap
Tuk merajut sebait lagu nan genap
Dakwahmu
sebagai pengikutnya kian memesonakan
Meski
mungkin kini aku sangat terlupakan
Tahukah,
kau selalu ku lencanakan
Dalam
diam yang kian bermekaran
Aku tak tahu isi Lauhul Mahfudz-Nya
Ku jua tak mengerti skenario-Nya
Dalam do’a dan sujudku pada-Nya
Kuingin namamu ada dalam
skenario-Nya