Banyak
diantara kita yang sangat tahu mengenai sosok B.J. Habibie. Sosok yang sangat
menginspirasi anak manusia, banyak biografi mengenai beliau sudah tersebar di
beberapa toko buku. Namun kali ini saya tidak berbicara mengenai biografi
beliau.
Saya
sempat berkaca-kaca dan hampir menitikkan air mata saat membaca surat untuk Ibu
Ainun dari Pak Habibie. Berikut penggalan puisinya:
****************************************************************************************
Sebenarnya
ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena
aku tahu bahwa semua yang ada pasti mjd tiada pada akhirnya
Dan
kematian adalah sesuatu yang pasti
Dan
kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu
..
Tapi
yang membuatku tersentak sedemikian hebat adalah
Kenyataan
bhwa kematian benar2 dapat memutuskan kebahagiaan dlm diri-
seseorang
sekejap saja
Lalu
rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
setengah mati
Hatiku
seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong
melompong, hilang isi.
..
Kau
tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba2 hilang berganti kemarau gersang
Pada
airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang
Pada
kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada
Aku
bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini
Mereka
mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang.
Tanpa
mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik
...
Mana
mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku mendua, tapi kau
ajarkan
aku kesetiaan sehinggga aku setia
Kau
ajarkan cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini
Selamat
jalan, Kau dariNya dan kembali padaNya
Kau
dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada
Selamat
jalan sayang ,
Cahaya
mataku, penyejuk jiwaku
Selamat
jalan,
Calon
bidadari surgaku
****************************************************************************************