Jumat, 20 April 2012

Sayap-sayap Patah (KAHLIL GIBRAN)


Wahai langit ..
Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini ..
Begitu rapuh dan mudah terluka ..
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh ..
Saat berselimut cinta dan asa ..
Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini ..
Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih,
Menimbulkan segudang tanya ..
Menghimpun berjuta asa ..
Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira ..
Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa ..
Menghimpit bayangan ..
Menyesakkan dada ..
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa ..


Wahai ilalang ..
Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini ? Mengapa kau hanya diam ..
Katakan padaku ..
Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini ..
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini ..
Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali ..
Desiran angin membuat berisik dirimu ..
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku ..
Aku tak tahu apa maksudmu ..
Hanya menduga ..
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana ..
Menunggumu dengan setia ..
Menghargai apa arti cinta ..
Hati terjatuh dan terluka ..
Merobek malam menoreh seribu duka ..
Kukepakkan sayap - sayap patahku ..
Mengikuti hembusan angin yang berlalu ..
Menancapkan rindu ..
Di sudut hati yang beku ..
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin ..
Berserakan ..
Sebelum hilang diterpa angin ..

Sambil terduduk lemah Ku coba kembali mengais sisa hati ..
Bercampur baur dengan debu ..
Ingin ku rengkuh ..
Ku gapai kepingan di sudut hati ..
Hanya bayangan yang ku dapat ..
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya ..

Tak sanggup kukepakkan kembali sayap ini ..
Ia telah patah ..
Tertusuk duri yang tajam ..
Hanya bisa meratap ..
Meringis ..
Mencoba menggapai sebuah pegangan ..

Kamis, 12 April 2012

The person who most inspired me..

Aku bermimpi, aku memiliki mimpi, karena dia yang mengajarkanku memiliki impian, serta karena dia alasanku memiliki impian...

Aku tau dia bukanlah mentari yang mampu memberikan sinarnya di jagat raya, bukan pula air yang terus mengalir tanpa henti dihilir sungai, bahkan bukan juga rembulan yang tak pernah lelah tersenyum dalam kegelapan... Tapi bagiku dia lebih dari mentari, lebih dari air dan jauh lebih dari rembulan.. Sosoknya yang mampu memberikan cahaya terang saat aku tak tahu arah jalan pulang, saat aku tak bisa melihat kebijakan dan selalu memberikan kesejukan didalam hati lebih dari sejuknya air di hilir sungai.. Siapa Dia?

Yah, Dia adalah ibuku..

Seorang wanita yang menjadi pelindungku, penyemangatku, yang memberikan kehangatan dalam kekalutan.. Ia tak pernah mengeluh dalam apapun, dalam memahamiku.. Sosok yang tangguh, kokoh nan kuat..

Bagiku, dia lebih dari segalanya. Aku menyayanginya lebih dari aku menyayangi diriku sendiri, sakit rasanya saat tau dia tersakiti, pedih rasanya saat tau dia menanggung peluh.. Terkadang caraku yang salah selalu membuat ibu sakit dan aku selalu berusaha untuk selalu memberikanmu yang terbaik, untuk tidak mengecewakanmu...

Langkahmu yang semakin tergoyah dimakan usia, tak akan membuat jiwamu kian rapuh. Karena aku tau kau amatlah kuat, tangguh.. Beruntungnya aku memilikimu ibu, Andainya engkau tau kaulah yang menjadi malaikat di kehidupanku, aku menyayangimu lebih dari yang kau tau..

Karena Tuhan mengirimkanmu untuk menjadi malaikat hidupku,,

My Mom.. You’re my everything, You’re my all and You are all I need in the world.. Yesterday, now, tomorrow and forever...